Minggu, 20 Desember 2009

"BERSIHKAN" Walimah Dari Bid'ah

Menikah.Sebuah peristiwa yang dianggap sakral karena merupakan titik tolak sebuah episode baru kehidupan seseorang.Juga,karena kebanyakan orang menanggap dan berharap,peristiwa ini hanya akan terjadi sekali seumur hidup dan pernikahan bisa langgeng.Maka lumrah kiranya jika kemudian untuk melaksanakannya dipilihkan hari,tempat,suasana dan acara yang istimewa.
Mengikuti beberapa adat setempat dalam walimah nikah pada dasarnya adalah mubah asal tidak melanggar syari'at.Adapun adat yang mengandung unsur israf (berlebihan) dan maksiat,bid'ah,lebih-lebih yang nengarah pada kesyirikan haruslah dihindari.Bulan bermaksud memarginalkan adat sama sekali.Hanya kita memang perlu berhati-hati,karena sebagian besar adat dan tradisi,utamaya tradisi jawa,dibangun berdasarkan mitos dan khurafat yang cenderung 'berselisih' dengan syariat.Sebut saja salah satunya,penentuan hari baik dan naas atau neptu yang cap kali kita denngar.

Bulan Hajatan

Dalam tradisi masyarakat jawa,bulan Dulhijjah(sasi besar) adalah waktu yang dianggap memiliki keutamaan untuk melaksanakan hajatan nikah.Maka jangan heran,pada bulan ini biasanya akan terjadi tiga atau lebih hajatan nikah.Memang,dalam sebuah hadits riwayat at-Tirmidzi disebutkan beramal dalam sepuluh hari pertama bulan Dulhijjah.Beramal dalam hadits tersebut bermakna luas dan menikah adalah salah satu amal kebaikan.Meski tak satupun istri Rosulallah saw yang dinikahi pada bulan Dzulhijjah.Akan tetapi tidak ada jaminan bahwa kepercayaan tersebut berlandaskan dalil ini.Bahkan,tidak menutup kemungkinan sumbernya adalah kitab primbon Jawa yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.Demikian pula larangan menikah pada bulan suro atau Muharram.
Hendaknya dalam beramal kita menjadikan syariat sebagai sumbernya.Menikah ataupun menyelenggarakan walimah pada bulan apapun,secara umum sebenarnya tidak ada masalah.Jika menginginkan fadhilah,Imam an-Nawawi r.a,dianjurkan melaksanakan pernikahan dibulan Syawwal karena Nabi saw menikahi Aisyah pada bulan Syawwal seperti dalam HR.Iman Muslim.

Agar Walimah Penuh Berkah

Selain penentuan hari,ada juga hal lain yang rawan terjangkit bid'ah dan syirik yang bertentangan dengan syariat islam yang harus kita waspadai.Diantaranya adalah:
Pertama,berbagai upacara yang ada dalam acara pernikahan.Biasanya,ada berbagai sesaji dan ritual yang diadakan untuk menolak bala' dan hujan yang dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran acara.Yang kesemuanya mistik dan syirik.Aneka simbolik yang dirasa tidak perlu,kurang bisa dimengerti karena hanya berasal dari mitos juga sebaiknya dihindari seperti upacara menginjak telur,dalam tradisi Jawa dan lain sebagainya.
Kedua,tentang pakaian pengantin.Beberapa jenis pakaian adat,baiak Jawa maupun lainya,kurang bisa menutup aurat secara sempurna.Apalagi pakaian ala erofa yang tak hanya kurang menutup aurat tapi juga terkesan sangat berlebiham dengan gaun berekor yang teramat panjang.Jenis-jenis pakaian tersebut tidak selayaknya menjadi pilihan.Kostum dalam acara pernikahan selayaknya tidak berbeda dari pakaian pada hari biasa dalam hal menutup seluruh aurat.Adapun tambahan beberapa pernik kiranya tidak mengapa selagi dalam tarae wajar dan tidak dilarang syariat.
Ketiga:tentang berbagai pertunjukkan dan hiburan.Sebagian orang berpendapat bahwa acara pernikahan tanpa pertunjukkan hiburan akan terasa hambar,monoton dan membosankan.Sedang yang berani mengadakan pertunjukan wayang,dangdut,campursari,tari dan konser musik lainnya dianggap istimewa dan mewah.Padahal jika kita menggunakan kacamata syariat,akan sangat sulit menemukan pilihan tontonan yang tidak melanggar aturan syariat.Acara hiburan seperti konser dangdut dan musik lainnya,selain tak akan bisa terlepas dari maksiat juga rawan menimbulkan kericuhan.Sebab,acara semacam ini sering di jadikan ajang mabuk,judi hinga perkelahian.
Harapan agar pesta pernikahan bisa berlangsung hidmat dan penuh berkah bisa menjadi sia-sia belaka.Padahal tentunya semua orang berharap,pernikahannya akan berlanjut dalam mahligai keluarga bahagia,penuh cinta,kasing sayang,serta mendapat rahmat dan ridho-Nya.Akan tetapi jika diawali dengan permulaan yang buruk,maka mustahil jika nantinya apa yang akan didapat pidak sesuai dengan apa yang didambakan.
Mengisi acara walimah nikah dengan taushiyah dan pengajian adalah pilihan yang jaui lebih aman dan bermanfaat.Selain sebagai wahana pemberian nasehat bagi mempelai,para hadirin juga bisa mengambil faidahnya.Dan akan lebih sesuai syar'i dan baik lagi jika disediakan tempat khusus untuk laki-laki dan wanita.Sehingga tidak terjadi ikhtilath atau pencampuran.Akan sedikit repot memang,tapi suasana akan jauh lebih islami dan sejuk dipandang.Ini juga merupakan satu usaha agar acara walimah penuh berkah adanya.
Keempat:tentang tamu undangan.Dari Abu Hurairok,Rosulallah saw pernah bersabda: "Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah,dimana orang yang menginginkannya dilarang datang tapi yang enggan malah diundang (HR.Muslim,at-Tirmidzi dan lainya)
Hal ini tidak bersinggungan langsung dengan kesyirikan maupun bid'ah.Ini hanya satu peringatan dari Nabi saw agar dalam mengundang tamu,seseorang bisa bersikap bijaksana.Mengundang dengan motivasi shodaqoh yang tulus sebagai salah satu bentuk rasa syukur.Sehingga yang diundang tidak hanya 'orang-orang besar' dan terpandang,yang nota bene sudah biasa dengan menu hidangan,tapi juga para tetangga dan kerabat yang hidup miskin dan kurang yang jauh lebih buruk untuk makan dan merasa kenyang.

Rintangan Kan Selalu Ada

Mewujudkan suatu walimah yang ideal sesuai tuntunan Islam bukanlah hal yang mudah.Terkadang seseorang sudah beruraha agar acara bersih dari syirik,namun ada saja yang secara sembunyi-sembunyi membuat sesaji.Kita menginginkan acara sederhana dengan cukup menyelenggarakan pengajian,seseorang kerabat ada yang kurang puas dan ingin acara dibesar-besarkan dengan dangdutan dan bahkan siap menanggung semua pembiayaan.
Namun 'ala kulli hal', apapun hasilnya yang penting kita telah berusaha.Menanggulangi bid'ah dan maksiat tidak selalu harus dengan kekerasan dan konfrontasi.Tapi cara yang lembut,kecerdikan dan strategi bisa menjadi cara jitu yang lebih efktif.Wallahua'lam.ar-risalah